2 Jun 2009

UJU DINGOLUKHU MA NIAN

Hamu anakhonhu tampuk nipusu-pusuhi
pasabar ma amang, pasabarma boru
laho pature ture au


Nunga matua au jala sitogu-toguon on i
sulangan mangan ahu, siparidion au
alani parsahitonhi
Reff :
Somarlapatan marende, margondang, marembas hamu......
molo dung mate au
somarlapatan nauli nadenggan patupahonmu........
molo dung mate au

Uju ningokhu ma nian
tupa ma bahen angka nadenggan
asa tarida sasude
holong ni rohami, namarnatua-tua i

Lagu yang sangat menyentuh sekaligus sebagai nasehat kepada setiap manusia untuk selalu menghormati orangtuanya. Kita renungkan bait demi bait dari syair lagu tersebut kita akan dapat pemahaman kalau orang tua itu tidak pernah meminta balasan materi dari anak-anaknya, dia hanya mengharapkan semua anak-anaknya rukun/damai terlebih perhatian kala orang tua kita tersebut sudah sakit-sakitan. Ketika orang tua kita sakit-sakitan karena umur yang sudah sepuh adakah anak-anaknya memberi perhatian sebagai wujud penghormatan, kasih. Yang jamak terjadi adalah ketika orang tua kita tersebut meninggal dunia barulah anak-anaknya memperlihatkan perhatian bahkan tidak sedikit pula anaknya yang beranggapan "meninggal adalah proses alam". Bagi etnis batak meninggal apabila dalam kondisi semua anaknya telah berumah tangga dan semua anaknya telah mempunyai keturunan (cucu) disebut meninggal sempurna (saur matua). Semua orang tua khususnya etnis batak mengidamkan meninggal dengan kondisi saur matua. Bila memang pada saat meninggalnya sudah saur matua maka semua keturunannya (anak menantu dan cucu bahkan cicitnya) datang untuk memperlihatkan perhatian dan penghormatan. Dengan biaya yang relatif besar semua anak-anaknya bahkan cucu/cicitnya memikulnya bersama-sama. Tetapi apakah demikian ketika orang tua kita tersebut masih hidup dan dalam kondisi sakit-sakitan? dan apakah hal yang demikian yang menjadi keingian orang tua kita tersebut?. Lagu tersebut sangat menyentuh khususnya untuk etnis batak. Apakah setelah orang tua kita meninggal kita memperlihatkan perhatian, pengabdian, kasih bahkan materi yang kita anggap sebagai imbal jasanya?. Melalui lagu ini mari kita renungkan. Dang tarbalos hami pambahenammi da Bapa tarlumobi holongmi da Inong, Tangianhon hami anakhonmon asa unang mangasahon gogo songon nanipodahonmi alai mangasahon holong na sian Debata

2 comments:

  1. kalau di lihat dari syair -syair lagu"uju dingolukhon ma nian"ini adalah satu kata nasehat, harapan orang tua bagi anak yang mengurus orang tuanya yang sudah tua rentan sakit- sakitan dihadapannya.Agar anaknya jangan bosan-bosannya mengurus dia.Terus terang di dalam mengurus orang tua yang sudah tua,sakit-sakitan kadang kala timbul rasa bosan keputus asaaan dengan kata lain "mardosa"sedangkan biasanya anak yang di perantauan jarang memperhatikan,bahkan bertelephon aja tidak ,paling-paling ketika Natal/Tahun Baru telepon,bahkan datang itu terbatas waktunya dengan berbagai alasan agar dia secepatnya pulang lebih cepat ke peratauannya.Terakhi ya anak yang tinggal bersama orang tua inilah yang harus tetap mengurus sisakit.Betapa besar pengorbanannya baik dari waktu,biaya tetapi kadang kala pengorbanan ini dirasa tidak berarti.Yang berarti hanyalah kiriman 300 ribu/tahun inilah yang beenar.Jadi sebenarnya lagu ini cocoknya buat anak YANG DIPERANTAUAN...........

    ReplyDelete
  2. >Oyeackk :Ya, syair lagu tersebut merupakan himbaun/ajakan bagi kita manusia untuk lebih peduli dengan kehidupan, bukan ketika setelah kehidupan. Dimana etnis batak pada umumnya lebih menonjolkan persatuan dan kesatuan setelah orang tuanya meninggal dunia. Hal ini tercermin mulai dari pelaksanaan adat (saur maulibulung/saurmatua) sampai pembangunan tugunya yg menghabiskan dana sampai ratusan juta rupiah. Sementara ketika hidupnya perhatian dan kasih begitu minim dari anak-anaknya (seperti komentar anda di atas). Setiap orang tua pasti menginginkan anak2nya saling membantu seperti umpama "Masiamin-aminan songon lampak ni gaol, masitungkol-tungkolan songon suhat di robean". Sewajarnyalah kita sebagai anak memberi perhatian extra kepada orang tua yang telah melahirkan, mendidik dan membesarkan kita dengan kasih sayang. Bukankah orang tua kita adalah"DEBATA NA TARIDA"!. Horassssssss!!

    ReplyDelete

Tidak diklaim kalau yang saya upload adalah sudah benar, jadi bila ada masukan/komentar yang sifatnya meluruskan apalagi menyangkut silsilah/tarombo dengan rendah hati akan saya terima dan saya ucapkan terimakasih