23 Nov 2009

Arisan OP. Mora bulan Desember 2009 - Ditiadakan



Tusude pomparan ni Ompu Mora boru dohot bere, nipabotohon arisan Ompu Mora di bulan Desember tanggal 13 Desember 2009, maringanan di jabu ni St.J.Siahaan/br.Aritonang (Op.Joshua) di UKI-Cawang dibatalkan.

udutna......

20 Nov 2009

Siahaan Nainggolan??

Judul nadiginjang i ima sungkun-sungkun sian sahalak anggota group "SIAHAAN" di Facebook
sungkun-sungkun Togar Siahaan : Horas tu hita sude Oppung, Bapa Tua, Bapa uda, Abang, Adek, Namboru, Ito, Lae dan Bere, salam kenal Saya Siahaan Namoraitano no.15. Saya mau tanya ada enggak yang tau ceritanya Siahaan Nainggolan??

Alus Siahaan Pangarian (lbn Gorat)

Patar Maringan Parulian Siahaan :
Nainggolan Siahaan atau Siahaan Nainggolan berasal dari pulau Samosir, sejarahnya berawal dari sifat orang batak yang sayang kepada berenya. Ada umpama Batak yang mengatakan "AMAK DO RERE, ANAK DO BERE". Jadi berangkat dari hal inilah yang melahirkan Siahaan Nainggolan. Siahaan Nainggolan adalah keturunan Tuan Pangorian (Siahaan Lumban Gorat).

Yang pasti, Siahaan Nainggolan itu adalah Siahaan tulen dari Lumban Gorat dan tunggu ajalah pesta peresmiannya yang selalu tertunda karena sesuatu dan lain hal.

Togar Siahaan :
Tapi bang Patar, mereka sepertinya lebih mengarah ke marga Nainggolan karena seperti disini ( Batam) mereka ikut punguan Nainggolan

RonaLd HotLand Siahaan :
Saya cuma mau meluruskan saja.. sebagai keturunan Siahaan Lumban Gorat ( Tuan Pangorian ).

ga ada hubungan nya Siahaan Nainggolan dengan Siahaan Lumban Gorat ( Tuan Pangorian ).

Dan Lumban Gorat ( Tuan Pangorian ) hanya punya 3 anak yaitu:
1.Ampanaransang.
2.Sahang Naualu.
3.Silamak lamak.

Demikian penjelesan saya.. sebelum dan sesudah nya saya ucapkan terima kasih. Horas !!!.

Patar Maringan Parulian Siahaan :
Terima kasih atas penjelasan dari RonaLd HotLand Siahaan, akan tetapi ada baiknya di teliti lebih dalam lagi tentang pomparan Tuan Pangorian apalagi RonaLd berasal dari Lbn.Gorat. Aku juga Siahaan Lbn.Gorat No.14 pomparan Raja Appalotong

RonaLd HotLan Siahaan :
mohon penjelasan nya Bapa Tua..
kalau memang Siahaan Nainggolan dari Lumban Gorat.. dari keturunan yang mana ya ? Apa dari ompu kita Ampanaransang ?

Ampanaransang anak nya 2:
1.Raja Sibau
2.Raja Hatunduhan

Raja Hatunduhan anak nya 3:
1.Patahi
2.Op.Raja Dolok
3.Pajobur

Op.Raja Dolok anak nya 3:
1.Raja Ampallotong
2.Op.Sahuta
3.Jauhari

aku dari pomparan Pajobur.. maka nya aku panggil Bapa Tua.

Mohon maaf jika ada tulisan saya yang salah.. Horas.

Patar Maringan Parulian Siahaan :
Sebelum saya mencoba menceritakan sejarah dari Siahaan Nainggolan, terlebih dahulu saya mohon ma`af kepada semua pihak yang tidak dapat merima cerita sejarah ini dan saya mohon ma`af pula apabila ada kata2 atau hal2 yang kurang atau yang lebih, bila ada yang salah dan yang kurang atau lebih tolong diperbaiki agar semua tahu kebenarannya. Dan kepada saudara2 yang tahu dengan jelas sejarah Siahaan Nainggolan, tolong diperbaiki cerita ini kalau ada kesalahan.
Dimulai dari:
Tuan Pangorian Siahaan/ br. Hombing Lbn. Toruan dari Lintong Ni Huta anaknya 3:
1.Ampanaransang
2.Sahang Na Ualu
3.Si Lamak-lamak
Ampanaransang kawin dengan boru Nainggolan Parhusip dari Nainggolan Samosir.
Pada suatu waktu karena sesuatu dan lain hal, terjadi pertikaian keluarga yang mengakibatkan terbunuhnya Ampanaransang. Pada waktu itu Raja Si Baung sudah lahir dan Raja Sohatunduhan masih dalam kandungan.
Karena kejadian itu, br. Nainggolan merasa hidupnya terancam dan merasa sudah tidak nyaman lagi tinggal di Lbn. Gorat Balige, maka Br. Nainggolan bersama Raja Si Baung meminta untuk tinggal sementara di rumah orang tuanya di Nainggolan Samosir. Mereka diterima dengan baik di Nainggolan apalagi melihat kondisi Br.Nainggolan yang lagi mengandung dan dia melahirkan Raja Sohatunduhan di Nainggolan.
Seiring berjalannya waktu, Raja Si Baung semakin dewasa dan dia kawin dengan boru tulangnya kandung (pariban kandung).
Pada suatu waktu, keturunan dari Juara Monang berjudi di Nainggolan dan hal ini diketahui oleh istri dari Ampanaransang. Istri Ampanaransang mangandung-andung didengar oleh keturunan Juara Monang. Mendengar andung-andung itu, keturunan Juara Monang pun terenyuh dan bertanya mengapa dia mangandung-andung. Maka diceritakanlah semua yang terjadi dan diterangkan pula kalau dia adalah istri Ampanaransang Siahaan anak dari Tuan Pangorian adik Juara Monang yang sudah lama tinggal di Nainggolan, tetapi tidak ada keluarga dari Lbn.Gorat yang datang menjemput mereka untuk kembali dan bahkan mereka merasa seperti sudah tidak diperdulikan lagi oleh keluarga. Setelah mendengar cerita itu, keturunan Juara Monang tersebut merasa malu dan kasihan, maka diajaknyalah istri Ampanaransang bersama Raja Sohatunduhan balik ke Lbn.Gorat. Sementara Raja Si Baung tinggal bersama istrinya di Nainggolan dan punya anak disana.
Setelah sekian lama, Raja Si Baung yang tinggal di Nainggolan minta ijin ke keluarganya untuk mengunjungi ibunya di Lbn.Gorat dengan alasan sudah rindu. Karena sulitnya sarana transportasi pada waktu itu, akhirnya dia samapai ke Dolok Martalitali di Porsea dan disana dia punya anak istri (makanya ada Siahaan Lbn.Gorat di Porsea). Kemudian dari Porsea dia berangkat menuju Ombur dan disana dia punya anak dan istri pula (makanya ada Siahaan Lbn.Gorat di Ombur dan di yakini Raja Sibaung meninggal di Ombur). Setelah lama ditinggal tanpa kabar berita, istri dan anak2 Raja Si Baung yang tingal di Nainggolan merasa ditelantarkan dan mereka selama itu diasuh oleh marga Nainggolan dan pihak Nainggolan sayang pada mereka sehingga mereka dianggap sudah seperti anak sendiri sehingga dimasukkanlah mereka dalam silsilah marga Nainggolan sebagai anak siampudan dari Parhusip.
Jadi keturunan dari Raja Si Baung yang tinggal di Nainggolan inilah yang kemudian hari menjadi Siahaan Nainggolan.
Sampai sekarang mereka sudah sangat banyak di Nainggolan, menurut keterangan sudah ada 3 desa.
Mengenai Raja Sohatunduhan, dia juga kawin dengan boru tulangnya (paribanya kandung Br.Nainggolan Parhusip dan tinggal di Lbn.Gorat), punya anak 3, yaitu:
1.Patahi
2.Op.Raja Dolok
3.Pajobur
Beberapa tahun yang lalu sudah ada upaya2 untuk memperbaiki tarombo dari Siahaan Nainggolan ini, namun karena terbentur oleh masalah finacial hal itu belum dapat terealisasikan. Mudah2an di hari2 mendatang ada orang yang mampu untuk mewujudkannya.
Demikianlah cerita sejarah Siahaan Nainggolan yang pernah aku dapatkan dari orang2 tua kita di Lbn.Gorat, terimakasih telah mau menanyakannya.
Hormat saya untuk semuanya, Patar Maringan Parulian Siahaan.
HORAS!!

Ama Boy :
Terimakasih kpd ampara Patar dan Ronald atas keterangan silsilah Siahaan Nainggolan tersebut. Wajar kalau ada perbedaan soal tarombo, karena kita tahu tarombo bukanlah data tertulis tetapi data yg dibawa secara lisan dan turun temurun. Selama ini saya juga heran kalau ada yg menyebut "Siahaan Nainggolan". Apakah Siahaan yang sonduk hela kekampung Nainggolan?? atau ada keturunan Somba Debata yg tidak terdata?? Demikian juga "Nasution" yg sebagian orang menyebutnya Siahaan juga. Forum ini diharapkan mampu mencerahkan pengetahuan akan tarombo kita. Asa songon hata ni situa2 dohonon, "Marasar ma binsusur diramba ni robean, asa denggan jala atur naeng ma masipaturean" Jala taingot ma poda sijolo2 tubu, "Purpar pande dorpi bahen tu dimposna". Horas!!


Sumber : Facebook group "SIAHAAN"

udutna......

18 Nov 2009

Membandingkan Dengan Gerakan 1998, Menakar Potensi People Power?

Namun ada perbedaannya dengan kasus 1998. Pada tahun itu, terdapat barisan atau organisasi pelopor (vanguard organization), sedangkan di tahun 2009, yang ada hanyalah kelompok penekan (pressure group).

Kedua hal itu jelas berbeda. Barisan atau organisasi pelopor terus berusaha memimpin dan menaikkan derajat perlawanan hingga sampai pada isu tertinggi yang bisa dicapai. Sementara kelompok penekan, hanya akan tetap peduli pada isu reformis biasa. Praktiknya nyata di lapangan, kelompok pelopor terus mengancam rezim dengan gelombang aksi massa yang besar dan seringkali berakhir dengan bentrokan, maka aksi kelompok penekan hanyalah sampai pada penggalangan massa, membaca pernyataan sikap, lalu duduk atau berdiri sambil berjoget atau sambil menonton acara musik.

dipetik dari artikel Putut EA di Indoprogress, “Akankah SBY Jatuh?”

Masyarakat kelas menengah yang bergerak juga masih terbatas pada pekerja pers, aktivis mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat dengan beragam motif yang berserak. Bandingkan dengan gerakan 1998, yang melibatkan pekerja-pekerja berdasi (white collar), para buruh, sampai kaum tani yang tidak lagi bisa membeli pupuk. Teori stabilitas ekonomi mutlak berlaku, yakni apabila mahasiswa masih bisa membeli pulsa dan membayar kamar-kamar kosnya, serta tidak membuat dapur umum di kampus-kampus dengan menu Indomie, maka kolaborasi gerakan kelas menengah dengan kelas bawah tidak akan terjadi. Krisis ekonomipolitik 1998 menyebabkan banyak mahasiswi tidak lagi bisa membeli bakso, apalagi\ bedak dan tiket nonton. Bayangkan juga bagaimana kaum ibu bergerak membawa panci, sendok, dan garpu ke jalanjalan dengan tujuan menurunkan harga. Di kalangan aktivis, harga dipelesetkan menjadi "Soeharto dan keluarga".

dipetik dari artikel Indra J. Piliang di Koran tempo ”Utak-atik People Power”

Situasi kacau kelembagaan negara akibat perseteruan ”buaya lawan cicak” secara cerdik sedang dimanfaatkan oleh istana....

Langkah-langkah catur istana itu mengesankan bahwa SBY sengaja menghindari keterlibatan langsung dalam situasi konflik yang terjadi. Dengan posisi yang seolah membela semua pihak yang terlibat konflik, SBY ingin menunjukkan dirinya adalah pengayom, baik bagi KPK, DPR, Polri, maupun kejaksaan.

Bahkan, dalam penyelesaian konflik kelembagaan itu pun SBY menghindari menggunakan langsung tangannya, tetapi lebih memilih membentuk Tim Delapan. Selain menjalankan tugas mencari fakta dan klarifikasi proses hukum kriminalisasi KPK, Tim Delapan sekaligus menjadi bemper istana dalam berhadapan dengan masyarakat dan semua lembaga yang sedang berseteru.

Dengan cara ini, Presiden SBY tak akan tersentuh dan bersentuhan langsung dengan arena perseteruan. Jika istana sengaja menciptakan langkah catur itu, drama ”Buaya lawan Cicak” justru sedang memasuki fase baru yang lebih anarkistis. Situasi ini harus diwaspadai karena akan membuka peluang bagi lahirnya pola pengelolaan kekuasaan yang antidemokrasi.

dipetik dari artikel Wawan Mas’udi di harian Kompas "Langkah Catur Istana"

udutna......

PIDATO ANAK 12 TAHUN YANG MEMBUNGKAM PARA PEMIMPIN DUNIA DI PBB

Kisah ini menceritakan pengalaman nyata mengenai seorang anak yg bernama Severn Suzuki, seorang anak yg pada usia 9 tahun telah mendirikan Enviromental Children's Organization ( ECO ).
ECO sendiri adalah sebuah kelompok kecil anak yg mendedikasikan diri untuk belajar dan mengajarkan pada anak" lain mengenai masalah lingkungan.

Dan mereka pun diundang menghadiri Konfrensi Lingkungan hidup PBB, dimana pada saat itu Severn yg berusia 12 Tahun memberikan sebuah pidato kuat yg memberikan pengaruh besar ( dan membungkam ) beberapa pemimpin dunia terkemuka.

Apa yg disampaikan oleh seorang anak kecil ber-usia 12 tahun hingga bisa membuat RUANG SIDANG PBB hening, lalu saat pidatonya selesai ruang sidang penuh dengan orang terkemuka yg berdiri dan memberikan tepuk tangan yg meriah kepada anak berusia 12 tahun.

Inilah Isi pidato tersebut: (Sumber: The Collage Foundation)

Halo, nama Saya Severn Suzuki, berbicara mewakili E.C.O - Enviromental Children Organization.Kami adalah kelompok dari Kanada yg terdiri dari anak-anak berusia 12 dan 13 tahun, yang mencoba membuat perbedaan: Vanessa Suttie, Morga, Geister, Michelle Quiq dan saya sendiri. Kami menggalang dana untuk bisa datang kesini sejauh 6000 mil untuk memberitahukan pada anda sekalian orang dewasa bahwa anda harus mengubah cara anda, hari ini di sini juga. Saya tidak memiliki agenda tersembunyi. Saya menginginkan masa depan bagi diri saya saja.

Kehilangan masa depan tidaklah sama seperti kalah dalam pemilihan umum atau rugi dalam pasar saham. Saya berada disini untuk berbicara bagi semua generasi yg akan datang. Saya berada disini mewakili anak-anak yg kelaparan di seluruh dunia yang tangisannya tidak lagi terdengar. Saya berada disini untuk berbicara bagi binatang-binatang yang sekarat yang tidak terhitung jumlahnya diseluruh planet ini karena kehilangan habitatnya. Kami tidak boleh tidak di dengar.Saya merasa takut untuk berada dibawah sinar matahari karena berlubangnya lapisan OZON. Saya merasa takut untuk bernafas karena saya tidak tahu ada bahan kimia apa yg dibawa oleh udara.

Saya sering memancing di Vancouver bersama ayah saya hingga beberapa tahun yang lalu kami menemukan bahwa ikan-ikannya penuh dengan kanker. Dan sekarang kami mendengar bahwa binatang-binatang dan tumbuhan satu persatu mengalami kepunahan tiap harinya - hilang selamanya.Dalam hidup saya, saya memiliki mimpi untuk melihat kumpulan besar binatang-binatang liar, hutan rimba dan hutan tropis yang penuh dengan burung dan kupu-kupu. Tetapi sekarang saya tidak tahu apakah hal-hal tersebut bahkan masih ada untuk dilihat oleh anak saya nantinya.

Apakah anda sekalian harus khawatir terhadap masalah-masalah kecil ini ketika anda sekalian masih berusia sama serperti saya sekarang?

Semua ini terjadi di hadapan kita dan walaupun begitu kita masih tetap bersikap bagaikan kita masih memiliki banyak waktu dan semua pemecahannya. Saya hanyalah seorang anak kecil dan saya tidak memiliki semua pemecahannya. Tetapi saya ingin anda sekalian menyadari bahwa anda sekalian juga sama seperti saya! Anda tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki lubang pada lapisan ozon kita. Anda tidak tahu bagaiman cara mengembalikan ikan-ikan salmon ke sungai asalnya. Anda tidak tahu bagaimana caranya mengembalikan binatang-binatang yang telah punah.Dan anda tidak dapat mengembalikan hutan-hutan seperti sediakala di tempatnya, yang sekarang hanya berupa padang pasir. Jika anda tidak tahu bagaima cara memperbaikinya.
TOLONG BERHENTI MERUSAKNYA!

Disini anda adalah delegasi negara-negara anda. Pengusaha, anggota perhimpunan, wartawan atau politisi - tetapi sebenarnya anda adalah ayah dan ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan, paman dan bibi - dan anda semua adalah anak dari seseorang.

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah keluarga besar, yang beranggotakan lebih dari 5 milyar, terdiri dari 30 juta rumpun dan kita semua berbagi udara, air dan tanah di planet yang sama - perbatasan dan pemerintahan tidak akan mengubah hal tersebut. Saya hanyalah seorang anak kecil namun begitu saya tahu bahwa kita semua menghadapi permasalahan yang sama dan kita seharusnya bersatu untuk tujuan yang sama.Walaupun marah, namun saya tidak buta, dan walaupun takut, saya tidak ragu untuk memberitahukan dunia apa yang saya rasakan.

Di negara saya, kami sangat banyak melakukan penyia-nyiaan. Kami membeli sesuatu dan kemudian membuang nya, beli dan kemudian buang. Walaupun begitu tetap saja negara-negara di Utara tidak akan berbagi dengan mereka yang memerlukan. Bahkan ketika kita memiliki lebih dari cukup, kita merasa takut untuk kehilangan sebagian kekayaan kita, kita takut untuk berbagi.Di Kanada kami memiliki kehidupan yang nyaman, dengan sandang, pangan dan papan yang berkecukupan - kami memiliki jam tangan, sepeda, komputer dan perlengkapan televisi.

Dua hari yang lalu di Brazil sini, kami terkejut ketika kami menghabiskan waktu dengan anak-anak yang hidup di jalanan. Dan salah satu anak tersebut memberitahukan kepada kami: " Aku berharap aku kaya, dan jika aku kaya, aku akan memberikan anak-anak jalanan makanan, pakaian dan obat-obatan, tempat tinggal, cinta dan kasih sayang " .

Jika seorang anak yang berada dijalanan dan tidak memiliki apapun, bersedia untuk berbagi, mengapa kita yang memiliki segalanya masih begitu serakah? Saya tidak dapat berhenti memikirkan bahwa anak-anak tersebut berusia sama dengan saya, bahwa tempat kelahiran anda dapat membuat perbedaan yang begitu besar, bahwa saya bisa saja menjadi salah satu dari anak-anak yang hidup di Favellas di Rio; saya bisa saja menjadi anak yang kelaparan di Somalia ; seorang korban perang timur tengah atau pengemis di India .

Saya hanyalah seorang anak kecil, namun saya tahu bahwa jika semua uang yang dihabiskan untuk perang dipakai untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan alam, betapa indah jadinya dunia ini. Di sekolah, bahkan di taman kanak-kanak, anda mengajarkan kami untuk berbuat baik. Anda mengajarkan pada kami untuk tidak berkelahi dengan orang lain, untuk mencari jalan keluar, membereskan kekacauan yang kita timbulkan; untuk tidak menyakiti makhluk hidup lain, untuk berbagi dan tidak tamak. Lalu mengapa anda kemudian melakukan hal yang anda ajarkan pada kami supaya tidak boleh dilakukan tersebut?

Jangan lupakan mengapa anda menghadiri konperensi ini, mengapa anda melakukan hal ini - kami adalah anak-anak anda semua. Anda sekalianlah yang memutuskan, dunia seperti apa yang akan kami tinggali. Orang tua seharus nya dapat memberikan kenyamanan pada anak-anak mereka dengan mengatakan, " Semuanya akan baik-baik saja , 'kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan ini bukanlah akhir dari
segalanya." Tetapi saya tidak merasa bahwa anda dapat mengatakan hal tersebut kepada kami lagi. Apakah kami bahkan ada dalam daftar prioritas anda semua? Ayah saya selalu berkata, "Kamu akan selalu dikenang karena perbuatanmu, bukan oleh kata-katamu".

Jadi, apa yang anda lakukan membuat saya menangis pada malam hari. Kalian orang dewasa berkata bahwa kalian menyayangi kami. Saya menantang A N D A , cobalah untuk mewujudkan kata-kata tersebut.

Sekian dan terima kasih atas perhatiannya.
***********

Servern Cullis-Suzuki telah membungkam satu ruang sidang Konperensi
PBB, membungkam seluruh orang-orang penting dari seluruh dunia hanya
dengan pidatonya. Setelah pidatonya selesai serempak seluruh orang
yang hadir diruang pidato tersebut berdiri dan memberikan tepuk tangan
yang meriah kepada anak berusia 12 tahun itu.

Dan setelah itu, ketua PBB mengatakan dalam pidatonya:

" Hari ini saya merasa sangatlah malu terhadap diri saya sendiri
karena saya baru saja disadarkan betapa pentingnya linkungan dan
isinya disekitar kita oleh anak yang hanya berusia 12 tahun, yang maju
berdiri di mimbar ini tanpa selembarpun naskah untuk berpidato.
Sedangkan saya maju membawa berlembar naskah yang telah dibuat oleh
asisten saya kemarin. Saya ... tidak kita semua dikalahkan oleh anak
yang berusia 12 tahun "

udutna......

5 Nov 2009

APRESIASI TERHADAP DENSUS 88 DIELIMINIR BUAYA VERSUS CICAK

Ketika Densus 88 berhasil melumpuhkan para teroris di bumi pertiwi ini sekaligus menembak mati gembong teroris yang paling dicari Nurdin M Top maka publik dengan sangat antusias mengapresiasi kinerja Kepolisian dalam hal ini Densus 88

Berbagai lapisan masyarakat lintas generasi memberikan dukungan dan apresiasi kepada lembaga bayangkara ini. Spekulasi yang sempat beredar kalau Nurdin M Top merupakan tokoh rekayasa sekaligus terpatahkan oleh kinerja Densus 88 (Detasemen khusus 88) dan banjir pujian menjadikan Polri headline di berita-berita nasional maupun Internasional.

Begitu tipisnya antara pujian dan kecaman dari publik terhadap lembaga kepolisian. Perseteruan lembaga KPK dan Polri yang senantiasa dibantah, baik itu oleh pimpinan KPK maupun pimpinan Kepolisian tidak mampu meredam keingintahuan publik dalam meresponnya. Berawal dari pengakuan Antasari (pimpinan KPK/tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnain) yang kemudian lebih dikenal sebagai testimoni, yang mengatakan wakil pimpinan KPK lainnya ada menerima suap dari Anggoro Widjaya (direktur Masaro). Terlepas dari maksud Antasari menyampaikan testimoni tersebut, bergulirlah babak baru perseteruan antara Lembaga Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Lembaga Kepolisian.

Media elektronik maupun media cetak berlomba-lomba mengupdate berita tersebut sehingga mulai menjadi perhatian publik. Sampai Presiden SBY merasa terusik dan memberi perhatian terhadap kedua lembaga ini dengan menyampaikan arahan agar masing-masing lembaga penegak hukum melakukan harmonisasi dalam pelaksanaan tuga-tugasnya. Tetapi genderang perang telah dimulai, bocornya kasus penyadapan oleh KPK terhadap pembicaraan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji soal Bank Century yang juga menjadi headline berita pada waktu itu, bahkan dianggap sebagai skandal terbesar semakin mempertajam sentimen antara lembaga penegak hukum tersebut. Begitu gencarnya para pemburu berita untuk mendapatkan headline medianya sampai apa yang mereka kehendaki tercapai yaitu keluarnya ucapan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji yang menganalogikan Polri sebagai Buaya dan KPK sebagai Cicak.

"Cicak kok melawan Buaya", kira-kira begitulah ucapan yang terlontar dari Kabareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji. Sejak ucapan itu terlontar dari seorang kabareskrim yang berpangkat Komjen (atau sering diistilahkan sebagai Truno 3), maka semua media bagai mendapat Durian Runtuh. Analogi tersebut selalu dipakai untuk menyampaikan berita-berita perseteruan/rivalitas antara kedua lembaga tersebut. Sampai adanya pemanggilan wakil pimpinan KPK Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah untuk diperiksa sebagai saksi. Setelah beberapa kali dipanggil untuk diperiksa di Mabes Polri akhirnya Bibit dan Chandra ditetapkan sebagai tersangka dengan sangkaan penyalahgunaan wewenang. Publik mulai bertanya-tanya bahkan ahli hukumpun mulai silang pendapat bahkan anggota DPR sekalipun saling berdebat soal penetapan sangkaan tersebut, tetapi Kepolisian tetap bersikukuh telah cukup bukti. Bibit dan Chandra menjadi status tersangka tetapi tidak ditahan hanya wajib lapor.

Anehnya sangkaan tersebut berubah-ubah, sehingga menimbulkan kecurigaan publik adanya rekayasa atas kasus tersebut. Oleh karena desakan publik terhadap lembaga KPK yang dikebiri, dikerdilkan, dimandulkan, diamputasi, dilemahkan dan pimpinannya dikriminalisasi oleh kepolisian maka Presiden menerbitkan Perpu (yang juga pro-kontra)
Pimpinan KPK baru produk Perpu tersebut langsung bertemu dengan Kapolri dan cium pipi kiri/kanan dan dengan lantang mengatakan tidak ada rivalitas, tidak ada persaingan, bahkan Jaksa Agung Hendarman Supandji gembira sejawatnya terpilih sebagai pimpinan KPK produk Perpu. Publik mulai pesimis terhadap kinerja KPK produk perpu tersebut dan dianggap hanya untuk meng-ademkan suasana yg memanas.

Beredarnya transkrip rekaman KPK kemedia yang mencatut nama RI 1 kembali menghebohkan publik, dugaan rekayasa kasus Bibit dan Chandra seperti yang diduga banyak orang terutama penggiat anti Korupsi maupun LSM semakin mendorong keingintahuan publik apa yang sebenarnya terjadi. Sementara wajib lapor, Bibit dan Chandra mengajukan uji materi ke Mahkamah Konsitusi mengenai UU KPK tentang dinonaktifkannya pimpinan KPK apabila tersangka dan diberhentikan permanen apabila sudah terbukti bersalah (dibuktikan dipengadilan). Mereka berpendapat pasal tersebut melanggar UUD dan Hak azasi Manusia serta azas praduga tak bersalah. Mulai ramai dalam pembicaraan transkrip rekaman KPK serta Bibit dan Chandra mengikuti sidang MK, keluarlah konpers (konperensi pers) dari Mabes Polri (Wakil Kabareskrim) yang menyatakan "mulai saat ini Bibit dan Chandra" akan ditahan dengan menggunakan hak polisi.

Sontak berita tersebut menghentak pegiat-pegiat anti korupsi, Masyarakat cinta keadilan, mahasiswa, para ahli hukum dan lainnya. Namun polisi tak menggubrisnya. Bahkan Presiden tersebut mengatakan itu adalah kewenangan kepolisian. Publik menganggap rasa keadilan berada diujung tanduk, maka digalanglah berbagai elemen masyarakat seperti jejaring sosial facebook untuk dukung Bibit dan Chandra yang mencanangkan sampai sejuta, Pita hitam dilengan dan Mahasiswa mogok makan. Tekanan publik tersebut ternyata belum juga mampu menggoyahkan kepolisian sampai akhirnya presiden memanggil tokoh masyarakat. Dan akhirnya presiden membentuk Tim independen untuk verifikasi (apapun namanya) yang disebut Tim 8.

Dari KPK keluar pernyataan Pimpinan KPK hasil Perpu bahwa transkrip rekaman KPK memang ada dan disimpan di KPK. Publik semakin penasaran, sementara beredar kabar kalau polisi hendak menyita transkrip rekaman tersebut. Seperti berpacu dengan waktu akhirnya disidang MK diperdengarkanlah transkrip rekaman tersebut, sementara sebelumnya Kapolri BHD telah merilis pernyataan maaf dengan istilah Buaya versus Cicak. Tetapi publik sudah tidak mengapresiasinya lagi karena sudah terlambat. Dan terkuaklah rekaman pembicaraan antara Anggodo Widjaya dengan beberapa orang yang diduga para pejabat. Betapa bebas dan akrabnya Aggodo menghubungi para pejabat tersebut serta bernuansa mengatur. Semua terhenyak betapa bobroknya sistem penegakan hukum di tanah air kita ini, Tim 8, Hakim konstitusi, Ahli-ahli hukum dan publik seakan tersadar apa yang menjadi isu disistem peradilan kita yaitu markus (mafia kasus), cukong kasus, suap-menyuap, lobi/melobi bukan sekedarisu lagi. Dengan berani Mahkamah konstitusi beradu cepat dengan kepolisian untuk mendapatkan transkrip rekaman KPK tersebut, sehingga telanjanglah kebobrokan aparat hukum kita. Memang soal kebenaran transkrip rekaman KPK tersebut masih perlu dibuktikan, tapi setidaknya beberapa pihak telah mengakui kalau suara tersebut adalah suaranya!....Pada saat tulisan ini saya posting, Kabareskrim Komjen Susno Duadji dan Wakil Jaksa agung A. Ritonga telah menyampaikan pengunduran dirinya kepada atasannya masing-masing setelah mendapat tekanan publik maupun Tim 8 yang mengancam akan mengembalikan mandat kepada presiden apabila rekomendasinya tidak diapresiasi. Namun belakangan pengunduran diri A.Ritonga belum ditandatangani Jaksa Agung dan pengunduran Kabareskrim mabes Polri hanya untuk sementara sampai kerja Tim 8 selesai.

Pengunduran diri pejabat yang disebut-sebut dalam rekaman transkrip tersebut hanyalah penyejuk kekecewaan publik sementara atau jangka pendek. Yang lebih penting sumber daya manusia dan sistem yang mengatur agar direformasi secara total demi rasa keadilan dan kepercayaan terhadap bangsa Indonesia, sekaligus mereposisi para pejabat-pejabat terkait yang diduga terkait terhadap masalah tersebut.

Terkait pemanggilan Tim 8 terhadap Pejabat-pejabat yang diduga terlibat dalam dugaan rekayasa kasus Bibit dan Chandra maupun pimpinan lembaga tersebut, seperti kebiasaan para pejabat kita yang sangat lancar mengklarifikasi (pembelaan diri), maka pemanggilan tersebut tidak akan berdampak apa-apa. Karena pada hakekatnya Demokrasi membolehkan dukung-mendukung, pro-kontra. Maka seperti yang kita perhatikan saat ini, pendukung Bibit dan Chandra dikontra pendukung Kepolisian...Penegakan hukum di tanah air kita berada dititik nadir?????....Jawablah dengan mata hati, jangan tanya ahli hukum yang selalu berpatokan kepada legal formal undang-undang semata.

Tulisan ini adalah pendapat pribadi yang tidak mengandung kepentingan apapun!!

udutna......