4 Aug 2009

MBAH SURIP SI "TAK GENDONG"

Siapa yang tidak tau "Mbah Surip" penyanyi nyentrik berambut gimbal yang belakangan ini sering menghias layar televisi kita. Suara tertawa, ha...ha...ha...ha..."Mbah Surip" begitu familiar bagi semua kalangan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa bahkan pejabat negara tanpa kenal gender. Luar biasa,,,Mbah Surip mampu mengalahkan tayangan-tayangan televisi yang memuakkan kita, seperti bahasan Pilpres, debat politik, maupun sinetron murahan.

Tapi hari ini Selasa 4 Agustus 2009 sekitar pukul 12.00 ini saya mendengar berita dari TV (RCTI) kalau "Mbah Surip" meninggal Dunia, kaget dan sedih mendengar berita tersebut. Seketika saya langsung buka situs berita tercepat detik.com sebagai pengantar berita tercepat. Saya menunggu agak lama untuk mengakses detik.com, mungkin banyak orang mencari informasi melalui situs berita ini. Dan benar "Mbah Surip" telah meninggal dunia. Fenomenal,,,,,, itulah ungkapan yang tepat untuk "Mbah Surip", sampai situs berita pun susah diakses karena kematian beliau.

Sebelumnya saya juga mendengar berita kalau "Mbah Surip" paling tidak memperoleh milyaran rupiah dari "Ring Back Tone"(RBT) atas lagu "Tak Gendong" dengan perhitungan "Mbah Surip" sebagai pencipta dan penyanyinya. Kalau satu lagu Rp.600,- dikalikan jutaan orang yang mendownload Ring tone tersebut (RBT), ditaksir mencapai diatas 6 milyar rupiah, wow,,,,,,,,bahkan ketika saya mendengar "Mbah Surip"meninggal, hasil penjualan RBT tersebut sudah mencapai 80 milyar rupiah. Dengan margin 60 : 40 (60 untuk "Mbah Surip) maka ditaksir 'Mbah surip memperoleh pendapatan 35 milyar,,,,,,, sekali lagi luar biasa. Saya juga mendengar kalau "Mbah Surip" lebih suka naik motor kalau bepergian dari pada naik mobil, mobil kepunyaannya suzuki APV sangat jarang dipergunakannya dan berita terakhir yang saya dengar, "Mbah Surip" sudah dibelikan rumah oleh produsernya.

Dari berita juga saya ketahui kalau lagu "Tak Gendong - Mbah Surip" sebenarnya sudah lama diciptakan. Lagu tersebut diciptakan di Amerika Serikat sekitar tahun 2003 dan dinyanyikan beliau, tapi karena ditolak para produser, maka lagu tersebut terus digendong-digendong "Mbah Surip", sampai akhirnya menemukan momentum kejenuhan masyarakat akan tayangan-tayangan Televisi. Dimana setiap hari televisi kita disuguhi adegan debat politik, debat Tim sukses, dan acara politik lainnya, yang menurut saya itu adalah tayangan cakar-cakaran politik, begitu juga tayangan sinetron yang hanya mengejar rating tanpa mampu menampilkan sisi education. Bila sinetron sukses secara rating, maka dilanjutkan dengan episode-episode selanjutnya. Sehingga satu tayangan sinetron bisa mencapai episode ratusan,,,,,,,Dan hampir semua stasiun televisi saling mengekor atas suksesnya suatu acara. Menonton televisi,,,,,memuakkan.

Munculnya "Mbah Surip" mampu menggeser rasa memuakkan itu menjadi rasa "Tak Gendong", sampai anak saya Boy Christian yang berumur 7 tahun 6 bulan minta supaya lagu tersebut didownload di MP3 player supaya bisa didengarnya berulang-ulang, juga minta didownload di HP saya dan mamanya. Mbah Surip sangat digemari belakangan ini, terlepas apakah lagunya, ketawanya, penampilan berikut rambut gimbalnya atau kesederhanaannya yang bernilai pasar/komersil. Bagiku yang penting Mbah Surip lebih menarik dari para politikus yang seperti tikus itu.

Selamat jalan "Mbah Surip" kau mengilhami banyak orang. Dengan terus berusaha keberhasilan maupun kesuksesan akan mendatangi kita, bahkan mengejar kita seperti yang kau alami sebelum kepergianmu. Suksesmu bukanlah hanya milikmu tapi milik banyak orang. Kalau tidak ada perubahan saya dengar tadi stasiun televisi RCTI akan menayangkan proses pemakaman "Mbah Surip" - "Selamat jalan Mbah Surip".
Foto : detikfoto.com

No comments:

Post a Comment

Tidak diklaim kalau yang saya upload adalah sudah benar, jadi bila ada masukan/komentar yang sifatnya meluruskan apalagi menyangkut silsilah/tarombo dengan rendah hati akan saya terima dan saya ucapkan terimakasih